|
PETUGAS PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI GURU TAMU |
|
DIADUK YANG RATA YA... |
|
ADUK LAGI, ADUK LAGI |
|
AYO SEKARANG ISI POLIBAG DENGAN MEDIA TANAM |
|
CABAINYA DITANAM YUUK..... |
|
HARI INI KITA TANAM, BESUK KITA HITUNG BERAPA JUMLAH DAUN, BULAN DEPAN KITA UKUR TINGGINYA, TERUS DIAPAKAN LAGI YA ..? KATA BU GURU BESUK KITA DIMINTA CERITA YANG KITA KERJAKAN HARI INI. WAH ASYIK TUH.... |
Pagi
itu di bawah pohon berkerumun sekumpulan anak. Lho… apa mereka tidak sekolah?
Eeit! Tunggu dulu. Lihat apa yang mereka lakukan. Ditangan mereka ada dua buah
poly bag dan dihadapan mereka ada sugunduk tanah yang disampingnya ada sekam
dan beberapa kantong pupuk kompos dan organik. Lho sedang apa mereka?
“Anak-anak
ayo dicampur tanah dengan sekam dan pupuknya lalu dimasukan ke dalam poly bag”
Kata pak slamet, seorang petugas penyuluh pertanian. Tangan-tangan mungil itupun
mulai mengaduk bahan-bahan yang ada. Selanjutnya bibit Lombok yang telah
disiapkan mulai ditanam dalam poly bag.
Kisah di atas adalah sepenggal
kegiatan dari model-model belajar yang diterapkan. Bagi peserta didik di SD
Muhammadiyah C&B Nganjuk, kebun bukan hanya digunakan untuk belajar
bertanam saja tetapi juga sebagai media belajar Bahasa Indonesia, Matematika dan
juga IPA serta pelajaran yang lain. Itu sebabnya dinamakan KEBUN KREATIF